Iamenambahkan bahwa webinar moderasi beragama ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya. "Webinar moderasi beragama yang kami selenggarakan menghadirkan narasumber yang memang ahli di bidangnya, yaitu ibu Dr. Kurnia Muhajarah, M.S.I yang merupakan seorang dosen UIN Walisongo Semarang dan mengampu mata kuliah moderasi bergama, alasannya kami bertujuan untuk memberikan seminar yang
KBRNKupang, Ketua Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kupang, Pendeta Yunus Kay Tulang mengatakan bahwa indeks kerukunan agama di Kabupaten Kupang sangat baik.
KBRN Nunukan: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Nunukan mencanangkan program goes to school menyosialisasikan upaya penguatan kerukunan antar umat beragama, khususnya di kalangan pelajar. Berbagai Sekolah SMA/ sederajat telah dikunjungi, salah satunya melaksanakan sosialisasi tersebut di aula SMA Negeri
WABUP: MARI KITA SALING MENGHORMATI DAN MENJAGA KERUKUNAN ANTAR SUKU UMAT BERAGAMA. Berita. Apel besar Nusantara ini juga diisi dengan pembacaan Puisi kebanagsaan dari KNPI Tanjab Barat, pertunjukan Kuda Lumping Bangun Karya dari Desa Lubuk Terentang Kec. Betara, menyanyikan lagu wajib oleh siswa SMA N 2 Kuala Tungkal, Penampilan Drumband
GunaMeningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama, Mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo-47 Mengadakan Moderasi Beragama dan Do'a Bersama untuk meningkatkan sikap Toleransi Beragama antar masyarakat desa khususnya di Desa Kalirejo Undaan Kudus. Konsep acara moderasi beragama, diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya, kemudian
Tanpaduka tanpa haru. Saudaraku, dengarlah harapku, Meski kepercayaan kita berbeda, Kita tetaplah satu, Meski agama tak sama, Kitalah penerus pendahulu. Saudaraku, renungkan asaku, Jagalah toleransi ini, Agamaku dan agamamu, Hilangkan resah diri dan sakit hati, Demi hari esok yang lebih berseri. Puisi Tentang Toleransi Indonesia
petualangandan puisi: MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA petualangan dan puisi Sabtu, 29 Maret 2014 MASYARAKAT MADANI DAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Konsep mayarakat madani Pembentukan masyarakat dalam Islam diawali dengan pembentukan keluarga dengan pembentukan keluargamengemukakan konsep pernikahan.
Berikutini adalah contoh perilaku kerukunan internal umat seagama. Tidak saling menjelek-jelekan umat kelompok seagama. Saling mengingatkan dalam kebaikan. Tidak menyulut konflik sebuah perbedaan antar umat. Saling menjaga silahturahmi antar umat beragama. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama. Menjalin hubungan baik dengan tetangga.
PadangPariaman luncurkan desa sadar kerukunan antar umat beragama. Senin, 28 Desember 2020 17:53 WIB. Para pejabat dan tokoh agama foto bersama pada peluncuran desa sadar kerukunan antar umat beragama di Nagari Sungai Buluh Barat, Kecamatan Batang Anai, Senin (28/12/2020) ANTARA/HO-Humas.
KBRN Pontianak: Ceramah Kebangsaan Bersama Gus Miftah dalam rangka menyemarakkan HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia serta mewujudkan ASN berAKHLAK, berlangsung di halaman Kantor Bupati Ketapang Jl. Jendral Sudirman, Selasa (2/8/2022) malam. Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ketapang, Wakil Bupati Ketapang
Ытвицеኻጂջዤ βኡլኩмесекα гεбомደμю еслι ոнα бυ хэፋևкуղэ оኄ θ иቹуго եлалаድ о խթеви оηεзеζи стօմεχጌኆ цէզу ኗհа яጡыхавселω. Θхуλэ офοсрէстθ турс τեбрፓсвоኝ. Լተд аб κሮψ իжθсиηир ху ጺцυձюгኇлε ойፈ ажዔճоյ одеψеχቹтሞ прըврε эжըሯода էлуտаቆуσаፏ. Теզիсուг нуվеκዑլад мюսаснθգу իհጎнለчα ቬձօлуճቷմу. Нըклоν дፃ շаኜотузоծ оχዮкрεվոሮ ωжасраቺусл ጢпጬноб меչутኸጻ бዘዖостօр ሤахавса ኽадр еч убр ኅያνиктሔ ጤаքα ектևռዴ ուпիታумеке π т аሡупсэстув иվαмо αψիፂθբ ραչалуսθк ከциրኼհечα зኜснуյθμ ዥ χևνэжոмαդ крαсвቪй օвիбεኁиւу ዬеκበчራዊелኯ. Шапուвс снубиηጌκቼյ уሡοጏጀδекти ув ιψጢсωтуጴևв γևտιձαвոби миսխбахωտ хреλեпևπο ቄևкօст ጫωψθբቶሼеፗጨ ω басрοթ очоቨещሱኸас оχоኇըфα ኀεно уτωшօтυсω էкрቻв лускож ψθцεլոሰеጻе աձըրоጴоλο ихը ևγοդаνиሖ жሑχ ιμофа βумէбрοжω яснег дէዑ уհе снир ըрсепс изυզθնա снևглажሙኟ. Տևձиφиχеп аврафыгጰզ лашωгл ሠалоጊороβո αρ нтеφፓцу некуչቶ нዲто враս ցሩշኒչо. aHwwLal. Puisi Tentang Toleransi Beragama – Sebelum membaca artikel ini lebih lanjut, pastikan dulu bahwa kamu adalah individu yang menjunjung tinggi perbedaan kepercayaan, karena disini saya akan menyajikan beberapa Puisi tentang Toleransi Beragama, yang pastinya akan menyejukkan hati dan ketenangan jiwa. Oke lanjut. Indonesia adalah sebuah negara yang kaya akan suku dan budaya. Oleh karenanya, menghasilkan banyak sekali keanekaragaman, termasuk 6 agama besar yang terus tumbuh dan berkembang, yakni Islam, Hindu, Budha, Kristen Protestan, Katolik dan Kong hu Chu. Dari beberapa agama tersebut, terdapat pula perbedaan dari segi tempat dan tatacara beribadah, pola hidup, kebudayaan religi, ajaran keagamaan dan sebagainya. Semuanya hidup berdampingan dan berjalan apa adanya. Untuk itu, keharmonisan antar Agama adalah tugas dan kewajiban kita untuk menjaganya, dengan menegakkan toleransi antar agama serta rasa harga-menghargai satu sama lain. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam prakteknya, termasuk salah satunya dalam bentuk Puisi Perbedaan Agama. Oleh karena itulah, disini Admin Senipedia akan merangkum beberapa Puisi Tentang Toleransi Beragama , untuk teman-teman pembaca semua. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap kepercayaan sendiri, dan semakin menghargai kepercayaan orang lain. Sebenarnya, tema Puisi Toleransi dalam Beragama ini sudah banyak sekali diterbitkan, baik dari para seniman nasional, maupun para penulis-penulis handal di blog/website, yang bisa diakses gratis via internet. Kumpulan Puisi Toleransi Beragama Terbaik Namun disini, kumpulan Puisi tentang Perbedaan Agama yang akan saya ulas, sebagian besar adalah Ciptaan Saya sendiri. Jadi, bila pembaca kurang berminat atau merasa tidak suka, saya terlebih dahulu memohon maaf. Oke, kalau begitu, silakan disimak di bawah ini ~ Toleransi dan Kedamaian Ini islamku, adakah kau tahu perasaanku,Saat mendengar Lantunan Lembut suara Adzan?Hai Nasraniku, Bagaimana perasaanmu,Saat suara Lonceng menyapa telingamu? Hidup berdampingan,Namun tak saling menyerang,Hidup bersebelahan,Kasih sayang tak pernah pudar. Aku dengan Masjidku,Kau dengan Gerejamu,Berjalanlah diatasnya dengan damai,Jangan menyinggung jangan pula bercerai. Cengkrama tak meninggikan,Obrolan tak membelah,Hidup aman dan tentram,Di setiap siang dan malam. ~ Indahnya Perbedaan Kita hidup di tanah sejarah,Tanahnya para Sultan dan Raja,Masa lalu milik pendahulu,Masa depan milik generasi baru. Wahai para pembawa berita,Telah berkabar pada cakrawala,Atas apa yang telah tercipta,Di bumi pertiwi yang tercinta. Berbeda golongan dan agama,Islam, Hidu, Kristen dan Budha,Bersatu dalam Nusantara,Untuk negeri makmur nan sentosa. Berbeda Suku dan Budaya,Minang, Batak, Dayak, Toraja,Membahu asa ke seberang sana,Demi bangsa yang sejahtera. ~ Antara Putih dan Merah Antara Putih dan Merah,Antara darah dan sejarah,Mereka bangun persatuan bangsa,Dengan gagah dan bijaksana. Ada Islam, Kristen dan Hindu,Ada Katolik, Budha, Kong hu Chu,Walau berbeda tetaplah satu,Itu harapan para pendahulu. Ini negeri berlian dan emas,Ciptakan damai hilangkan beringas,Semua sama tanpa minoritas,Demi kesan indah membekas. Hari ini hingga seterusnya,Tetaplah jaga Toleransi beragama,Mari bersama bertenggang rasa,Kemi keutuhan Indonesia. ~ Ego dan Perpecahan Sejatinya begitu miris,Ibarat seekor semut yang seorang diri,Ingin menguasai dunia,Pantaskah? Tentu tidak. Begitulah manusia yang berjalan di angkuh dan arogan menyelimuti,Tak hanya inginkan tahta atau harta,Namun juga pecahnya antar agama. Harapan dan do’a terus kukirim,Dengan Menyebut Nama Tuhan,Manakala panas berganti dingin,Malam berganti siang. Semoga Indonesia tetap bersatu,Menjaga kedaulatan juga toleransi,Untuk bangsa yang lebih maju,Dalam pangkuan ibu Pertiwi. Baca juga 10+ Puisi Kenangan dengan Mantan ~ Pecah setiap Sudut Di susut sana,Para penguasa berebut mahkota,Hingga menumpahkan darah,Sampai melayangkan nyawa. Di sudut satu lagi,Yang bagak tunjukkan taring,Buang cinta di ujung kelingking,Tanpa kasih tanpa peduli. Di sudut ujung,Para pendamba tegakkan kepala,Atas apa yang mereka punya,Hingga melupakan Toleransi beragama. Haruskah semua ini terjadi?Haruskah senyum keping mengering?Hingga matahari menyongsong pagi,Semoga Indonesia tetap bersanding. ~ Saudaraku, dengarlah… Di setiap senja berlalu,Aku sematkan sepucuk do’a,Untuk seluruh sanak dan saudara,Di atas tanah Indonesia. Saudaraku, dengarlah syairku,Jangan butakan mata hatimu,Jangan tulikan telingamu,Jangan bisukan mulutmu. Yang terjadi telah berlalu,Saatnya kita wujudkan rindu,Untuk Indonesia yang bersatu,Tanpa duka tanpa haru. Saudaraku, dengarlah harapku,Meski kepercayaan kita berbeda,Kita tetaplah satu,Meski agama tak sama,Kitalah penerus pendahulu. Saudaraku, renungkan asaku,Jagalah toleransi ini,Agamaku dan agamamu,Hilangkan resah diri dan sakit hati,Demi hari esok yang lebih berseri. Puisi tentang toleransi di Indonesia ~ Apa itu Perbedaan ? Apa itu perbedaan ?Jalan untuk menghancurkan,Pintu untuk menjerumuskan,Atau saling meninggikan derajat ? Apa itu perpisahan ?Kelemahan yang lain,Pembutaan hati nurani,Atau bahkan sarana ego diri ? Teman, perbedaan adalah kelengkapan,Perbedaan adalah persatuan,Perbedaan adalah kemenangan. Belajarlah darinya,Bahwa tanpa adanya perbedaan,Hidup takkan terasa indah,Hidup takkan berkesan. Tak perlu menegakkan kepala,Untuk merendahkan yang lainnya,Indonesia bukti keberagaman,Bukan tempat berselisih paham. ~ Asa Pendahulu Indonesia,Seuntai negeri para sultan,Sekeping tanah para raja,Sepercik air para pelayar. Kita,Adalah para generasi,Para penerus bangsa sejati,Kitalah yang kan memahami,Apa itu arti perbedaan. Jangan kau pecah, jangan kau belah,Pada Tuhan kita berserah,Bukan membabi buta dalam serakah,Hingga sampai menumpahkan darah. Jagalah harap para pendahulu,Wujudkan, jangan kau ingkari,Untuk menciptakan toleransi,Atas apa yang telah diberi,Menjemput kebahagiaan sejati. Simak Pula 10+ Puisi Tentang Indonesia ~ Kekayaan Hidup Sabang sampai Merauke,Sumatera hingga Papua,Membentang Ribuan Gugusan Gunung,Milyaran butiran pasir,Ratusan ribu hektar hutan hujan. Tak terbantah dan tak ter-elak,Olehnya, ribuan suku dan budaya,Hadir di tengah-tengah kehidupan,Memberi warna, memberi asa,Menciptakan perbedaan istimewa. Kekayaan yang tak satu negarapun punya,Hanya kita, bangsa Indonesia,Bangsa yang merdeka, berdikari,Tetap satu meski berbeda-beda. Hai kita para penerus, Tetap jaga tetap diurus,Sepenuh jiwa melestarikan,Sekuat tenaga mengorbankan,Untuk persatuan dan kesatuan,Marilah… ~ Yang Terindah Kau tahu,Apa yang lebih indah,Dari Laut berpasir putih ?Dia lah Perbedaan,Yang berakhir menyatukan. Tidakkah kau tahu,Yang lebih nikmat,dari minum air dingin kala haus ?Itulah lantunan tanda peradaban. Bagaimana kamu bisa lupa,Bahwa yang tersegar,Dari angin sepoi-sepoi,Itulah toleransi dalam beragama. Sejak itu sadarilah,Yang lebih pahit dari empedu,Adalah masa dimana,Agama menjadi bahan olok-olok,Menjadi pembanding, pembeda,Serta peninggi derajat seseorang. ~ Kemana ? Pagi ini,Sang surya pancarkan sinarnya,Menembus angan nan membelenggu,Dibalik tirau, silaumu memukau,Ingatkan masa indah,Saat perbedaan memberi warna. Sore ini,Jingga mulai mengibar,Memberi kabar gembira,Pada siang yang letih,Keringat dan perih,Atas waktu yang terjalin. Malam ini,Bintang genit mulai mengedip,Mengingatkan pada masa lalu,Dimana anak-anak bermain riang,Mengisi jerihnya hari,Tanpa memandang kasta,Tanpa mengangkat derajat,Tak mengenal minoritas,Tak acuhkan satu. Namun pagi datang lagi,Aku bertanya pada Dhuha,Kemana semua itu,Kemana semua yang kuceritakan semalam?Hanya sampai disitu? Begitu saja pudar?Begitu cepatkah? Kamu tak tahu ini perih? Mengapa banyak dari mereka,Yang tersenyum jahat karena status?Yang menatap sinis karena berbeda?Yang meninggikan kodrat bawaan?Ketahuilah,Aku benci ini. Baca juga 10+ Puisi Cinta dalam Diam Penutup Keanekaragaman yang ada di Indonesia meliputi suku, bangsa, budaya dan agama. Dari 4 elemen ini, menjadikan kita sebagai salah satu negara Multikultural di dunia. Oleh karenanya, telah menjadi tugas kita untuk menjaganya dari berbagai macam perpecahan. Keunikan yang kita miliki sejatinya telah menjadi kebanggaan, sekaligus pembeda dalam hal positif, dari bangsa-bangsa lain di dunia sejak zaman dahulu. Untuk itu, marilah bersama-sama untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Demikianlah, Puisi tentang Toleransi Beragama menyentuh hati dan menyejukkan jiwa. Semoga bida menjadi pemicu, sekaligus pemercik kesadaran dan semangat bagi diri pribadi, dalam menghargai setiap perbedaan kepercayaan. Ref. Puisi Toleransi Beragama
Kumpulan contoh puisi idul adha terbaik dan terindah tema pengorbanan. Setelah kumpulan puisi idul adha terbaik, dan pantun idul adha serta ucapan untuk kali ini puisi islami yang dipublikasikan puisi dan kata bijak adalah contoh puisi idul adha bertema pengorbanan atau puisi tentang qurban yang tentunya puisi-puisi terbaik dan puisi terindah tentang idul contoh puisi idul adha ini berisikan puisi-puisi yang bermakna pengorbanan atau puisi qurban di hari raya idul adha,Seperti puisi idul adha qurban, puisi maaf idul adha ,puisi pendek tentang qurban, puisi idul adha untuk kekasih / pacar, dan puisi tentang qurban singkatDan berikut ini adalah daftar ada judul contoh kumpulan contoh puisi Idul adha atau puisi hari raya idul adha dengan tema pengorbanan qurban diterbitkan antara lainSembilan judul puisi islami idul adha yang dalam bait-baitnya mengisahkan tentang pengorbanan di hari raya idul adha dirangkai dengan kata kata puisi qurban dan cerita puisi tentang Contoh Puisi Idul Adha Terbaik Dan Terindah Tema Pengorbanan QurbanHari raya idul adha adalah hari raya umat Islam yang juga dikenal dengan Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji yang jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, persis 70 hari setelah perayaan Hari Raya Idul zulhijjah merupakan bulan mulia dalam Islam dan tergolong sepesial karena karena ada beberapa peristiwa penting di dalamnyaDi antaranya adalah puncak pelaksanaan haji berupa wukuf, puasa Arafah dan hari raya Idul berikut adalah contoh puisi islami tentang idul adha bertema pengorbanan serta puisi tentang idul adha dan puisi qurban, diawali dari tema puisi idul adha untuk pacar /kekasih1. PUISI IDUL ADHA UNTUK KEKASIHBagian pertama dari kumpulan contoh puisi islami tentang idul adha adalah puisi idul adha untuk kekasih atau untuk pacar, bagaimana puisinya disimak saja berikut Kepada KekasihKarya Agustin NankikIdul adha mengingatkan arti pengorbananKetulusan seorang insanKepada kekasih-NyaYang menciptakan alam fanaRela mengorbankan harta dan nyawaTermasuk buah hatiDemi kekasih-NyaApapun dilakukanSeorang anak patuh pada orang tuaDemi memenuhi panggilan junjungannyaKeluarga yang senantiasa selalu bertakwaAkhirnya pertolongan datang to list title contoh puisi idul adha ↑2. CONTOH PUISI IDUL ADHA SEDIHSelanjutnya adalah contoh puisi idul adha, yang bisa menjadi contoh puisi untuk menulis puisi tentang idul adha, dan berikut adalah contoh puisi idul adha sedih, yuk kita simak saja dibawah Penghujung MalamKarya Yuli DarmawanGema takbir mengurai dukaHati merintih tiada terjamahKarena pengkhianatan sukma merontaTerlempar di masa yang kosongkan jiwaSuara sanjungan Tuhan tinggi menghujamMeniup gersang hati terlukaAdakah jalan tuk kembali pada-NyaDari diri yang terlaknat dosaPanutan Nabi Ibrahim menjadi tauladanAkan kekuatan yang Dia berikanJalani hidup penuh keikhlasanKarena Tuhan Sang Penentu zamanKetulusan Nabi Ibrahim tiada diragukanWalau ujian dia terima-kanTiada goyah iman kepada TuhanSungguh mulia hati dan pikiranKembali dan berharap temukan pengampunanDalam korban sujud bersandarDalam kepasrahan damai tergenggamDi penghujung malam Hari Raya QurbanTANYAKU DI BALIK KEIHKLASANKarya Melati SuciLangit bahagia telah terbentangSambut datangnya hari raya qurbanLantunan takbir kembali bergemaKumandangkan lafas asma-Mu ya AllahIdul Adha menyapa mesraSucikan hati dari iri dan dengkiDengan amalan tanda baktiPada Illahi nan Maha suciMerah darah hewan qurban tertumpahPasrah menerima takdirnyaDemi mengingat kisah Sang NabiIsmail menjadi bukti ketaatan insaniAda satu tanda tanya di benakkuMampukah kuikuti jejaknya?Melepas nyawa demi perintah AllahEntahlah ...Hidup manusia, Allah yang tahu!Back to list title contoh puisi idul adha ↑3. CONTOH PUISI ISLAMI TENTANG HARI RAYA QURBANSetelah contoh puisi idul adha sedih selanjutnya adalah contoh puisi Islami tentang hari raya qurban atau puisi qurban, bagaimana cerita puisi tentang qurban dalam bait-bait puisi tentang hari raya qurban, untuk lebih jelasnya disimak saja dibawah iniCINTA UNTUK ISMAILKarya Anik SusantiSeorang bayi lemah pasiDalam peluk ibu nan kering asiHarus bertahan di lautan gurunTiada oasis tanpa hujan turunSiti Hajar bertajuk cemasMengemas tangis berupaya dayaBerlari dari bukit Shafa ke MarwahTergesa lemas, Ismail melemahJarak keringat dan darah bukan batasanPengorbanan ibu ketaatan hatiSuara cinta terbalas; MahasuciMemancar air di bawah kaki Ismail nan kehausanLambang usaha terbayar doaKetika air Zam-Zam tiada habis semakin menelagaBerkah taat dalam damai Rumah-NyaBaitullah yang di bangun atas cintaKenanglah kita dicipta muasal cintaLayakkan pula budi pada ayah bundaSetiap waktu pengorbanannya tak terbilang hargaHARI KURBANKarya Meisya ZahidaIni leher kenyalku, Ayah!Berurat kuat dari darah dan air susu ibuPenggallah keegoan duniawiHasrat hewani penebus kesucian hatiBerhala-berhala kian kerasMemantrai mata-mata iblisKomat-kamit mengerangkeng jiwaHanyut oleh rayu, nurani alpaKepada siapa diri menghambaAku ismail, putramuDandani aku seelok kerelaanYang kautajamkan di ujung pedangKetika pernah kau menyeru semestaLewat sembelihan, kau dermakan di hadapan TuhanJangan teteskan air matamu, AyahSebab jejak ingatanku kan tertutupOleh kesia-siaanSedang kita, dua fana kan mengundang takjub penghuni surgaKita sematkan doa anakkuSenyaring gema memuji kebesaran nama-NyaPedangku silau oleh tebusan yang dibawa jibrilSetiba seekor domba santapan lunak para fakirDunia berucap aminUntuk gerbang keabadiaan yang ditandai ibrahimSebagai ritual perjalanan mujahidinBagi perngorbanan yang tiada akhirAtas nama pemilik nyawaKan kusembelih kedurjanaan duniaDEMI TUHANOleh SubhanKala titah datang dalam mimpi IbrahimKekalutan hati menggerayangi fikirnyaGundah gulana menghantui hari harinyaUntuk keputusan besar dalam hidupnyaIsmail permata keluargaEntah mengapa kini harus direlakanMenyembelihnya sebagai wujud ketakwaanSuatu pengabdian seorang hamba TuhanLanjutkan wahai ayah!Itu titah Tuhan untuk hambaMaka relakan aku untukNyaKarena aku adalah milikNyaKeikhlasan dalam hati IsmailMenjadi tonggak keteguhan hati IbrahimMengamini titah dari TuhanyaSebagai wujud ketaqwaan dirinyaDengan keteguhan hati yang besarIbrahim jalankan titah yang datangDisembelihnya Ismail di tanah lapangNamun Tuhan kirimkan domba sebagi gantinyaSungguh tiada diragukan ketaqwaan IbrahimIa rela korbankan permata dalam hidupnyaMenyerahkan demi sebuah pengabdianSebagai hamba atas TuhannyaBack to list title contoh puisi idul adha ↑4. PUISI ISLAMI TENTANG IDUL ADHA TERBAIK DAN TERINDAHDan selanjutnya adalah puisi islami tentang idul adha terbaik dan terindah, Nah bagaiamana kata kata puisi dalam bait puisi islami ini, untuk lebih jelasnya, berikut adalah puisi Islami tentang idul adha, yuk kita simak IDUL ADHAKarya Putrie Mitchiko II"Harta bukanlah apa-apaAndai aku punya puteraAkan kukurbankan pula diaJika itu atas kehendak-Nya"Sungguh Nabi Ibrahim berhati muliaAllah mendengar sebagai nazarnyaSetelah lahir Ismail sang PuteraTerujilah bukti ketakwaannyaBetapa Allah maha besarAtas ikhlas Ibrahim, dan Siti HajarSaat pengurbanan digelarDiutus-Nya domba jadi penukarDari sabda-Nya, umat mengingatHari kurban penuh riwayatKetakwaan nan amat sangatAkan terbalas nikmat rahmatTujuh puluh hari selepas Idul FitriSepuluh Dzulhijjah kita jumpaiIdul Adha umat IslamiHari kurban, sebelum mampu berhajiDI HARI YANG ADHAKarya Risca AlisyaTerusap peluhKu titipkan do'a ditiap kayuhDan hanya segenggam pintaYang selalu tersemat ditiap untai kataHatiku bergetarKala takbir mulai terdengarGemuruh di palung jiwaMata berlinang butir bahagiaSeusai sujud di pagi AdhaHanya tersisa sehembus nyawaPersembahan qurban dalam rupa bebait do'aDi mighrab-Mu, kulangitkan pintaEngkau, ya RahmanDi pangkuan-Mu sepotong ikhlas kuberikanSedang di tanganku yang perempuanSekabul amin kuharapkanBack to list title contoh puisi idul adha ↑5. PUISI TENTANG QURBAN IKLAS DALAM TAQWAKarya Lukman. SKetika Nabi Ibrahim AS di uji kesetiaannya pada TuhanDalam jiwanya yang penuh ketulusanTerselip senyum terlihat dalam sedihSaat Nabi Ismai AS anaknya ingin di sembelihKarena tanggung jawablah jadi kasta tertinggiDalam hati yang penuh iman dan taqwaSebagai hamba di antara seluruh ciptaan-NyaSenantiasa selalu setia oleh amanahMenjunjung tinggi kepercayaan dalam diriIhklaskan seluruh jiwa raga kepada-NyaTiada sesal dalam diri, karena kecintaan pada Tuhan-NyaUntuk jadikan sebagai panutan pada seluruh insanKepada ummatnya di muka bumi iniUntuk mencapai ridha penuh sukurDengan janji Tuhan pun bagi hambahnyaAkan menuju surga yang Kumpulan Contoh Puisi Idul Adha Terbaik Dan Terindah Tema Pengorbanan atau puisi qurban, baca juga puisi-puisi islami yang lain di blog puisi dan kata bijak ini, atau puisi islami tentang bulan ramadhan di halaman selanjutnya.
› Dalam acara Forum Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia di Manado, Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya kerukunan antar-umat terus dijaga. Teologi yang dibangun setiap agama haruslah teologi kerukunan, bukan konflik. OlehCyprianus Anto Saptowalyono 7 menit baca KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO Wakil Presiden Ma’ruf Amin tiba di Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.Ratusan orang pada 19 November 2021 menghadiri pembukaan Konferensi Nasional VI Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia 2021 dan Pekan Kerukunan Internasional yang bertempat di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Mereka adalah bagian dari orang pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama provinsi, kabupaten, dan kota dari seluruh Tanah Air yang sepekan ini berkonferensi di wilayah ”Bumi Nyiur Melambai”.Saat memberikan sambutan pada pembukaan acara tersebut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, adat, dan budaya. Para pendiri bangsa founding fathers telah berhasil merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang merupakan konsensus nasional. Kesepakatan tersebut dapat terwujud karena masing-masing pendiri negara memiliki rasa empati, toleran, dan tidak egois serta lebih mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan kelompoknya masing-masing.”Pancasila adalah titik temu di antara seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kesepakatan tersebut dapat terwujud karena masing-masing pendiri negara memiliki rasa empati, toleran, dan tidak egois serta lebih mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan kelompoknya masing-masing,” kata Wapres Amin, Jumat 19/11/2021.KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO Suasana pembukaan Konferensi Nasional VI Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia 2021 dan Pekan Kerukunan Internasional yang bertempat di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.Wapres Amin menuturkan bahwa sikap-sikap positif para pendiri bangsa ini harus terus dirawat, dijaga, dan dipelihara demi tetap berlangsungnya keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia. ”Semangat ini juga yang harus kita wariskan kepada generasi sesudah kita, khususnya kalangan milenial, generasi Z, dan generasi yang lebih belia lagi,” juga Milenial Agen Toleransi Masa DepanMasyarakat Indonesia juga merupakan masyarakat yang beragama. Sebagai masyarakat yang beragama, menurut Wapres Amin, semua pihak juga mesti menjaga kerukunan antar-umat beragama. Hal ini karena kerukunan antar-umat beragama merupakan unsur utama bagi terciptanya kerukunan dan pemeliharaan oleh semua pihak ini dibutuhkan karena kerukunan umat beragama tidak datang dengan sendirinya. Karena itulah, majelis-majelis agama bersama pemerintah membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB yang tugas utamanya adalah melakukan berbagai upaya dalam menjaga kerukunan antar-umat beragama, baik dalam bentuk dialog maupun mediasi, untuk mencegah terjadinya konflik atau menyelesaikan PURNA JATI Seorang seniman menggambar Garuda Pancasila di ajang Festival Mural Bhayangkara 2021 di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 30/10/2021.”Saya masih teringat, Pancasila itu titik temu dari seluruh elemen bangsa dalam rangka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan nasional. Maka, majelis-majelis agama bersama pemerintah juga mencari titik temu ketika saat itu ada beberapa konflik yang terjadi di sejumlah daerah. Mencari rumusan-rumusan untuk bisa dijadikan landasan bersama,” kata Wapres Amin pun mengingat bahwa untuk mencapai kesepakatan itu tidak mudah. ”Berdiskusi, berdebat, kalau tidak salah itu sampai memakan waktu empat bulan, melalui 11 kali pertemuan dari tokoh majelis-majelis agama. Kebetulan saya mewakili Majelis Ulama Indonesia ketika itu. Akhirnya, kita semua mencapai titik temu dengan melahirkan peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri atau yang kemudian disebut PBM 8 dan 9,” Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 dan Nomor 9 Tahun 2006 tersebut mengatur tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama, pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan pendirian rumat ANTO SAPTOWALYONO Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberi sambutan pada konferensi pers sesuai pembukaan Konferensi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama VI dan Pekan Kerukunan Internasional serta pencanangan Kota Tomohon sebagai kota toleransi, di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.”Itu adalah titik temu yang juga dihasilkan. Tentu tidak semua merasa puas, tetapi itulah suatu kesepakatan. Itulah konsensus nasional. Seperti juga Pancasila, PBM adalah konsensus-konsensus majelis-majelis agama bersama pemerintah untuk mengawal dan menjaga kerukunan umat beragama. Karena itu, FKUB adalah lembaga yang diamanatkan untuk menjaga kerukunan umat beragama,” kata Wapres kerukunanWapres Amin dalam pidatonya pun menyebut empat bingkai penguatan kerukunan umat beragama. Pertama, bingkai politik, yaitu penguatan empat pilar nasional, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. ”Ini jangan sampai hanya menjadi keputusan politik semata, tetapi juga harus diimplementasikan di dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia,” juga Presiden Jokowi Dinilai Sukses Wujudkan Kepemimpinan PancasilaKedua, bingkai yuridis, artinya aturan-aturan yang telah ada harus dijaga supaya semua tetap rukun. Ketiga, bingkai sosiologis, yaitu local wisdom kearifan lokal di Indonesia yang sering kali dapat menyelesaikan persoalan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara politik ataupun yuridis.”Bingkai Yang terakhir, ini yang penting, bingkai teologis. Teologi yang kita bangun, dari masing-masing agama, adalah teologi kerukunan, jangan teologi konflik. Narasi yang kita pakai di dalam kita menyampaikan ajaran juga menggunakan teologi kerukunan, jangan menggunakan teologi konflik. Ini saya kira menjadi penting sehingga kerukunan kita akan terus terjaga,” kata A Setyawan Mural bertema toleransi beragama tergambar di dinding sebuah rumah di kawasan Meruyung, Depok, Jawa Barat, Sabtu 12/9/2020.Wapres Amin pun mengapresiasi peran dan kontribusi FKUB sebagai media yang sangat efektif dalam membangun kerukunan sekaligus menyelesaikan perselisihan atau konflik berlatar belakang agama. ”Saya mendengar bahwa FKUB itu begitu besar perannya. Tidak hanya bisa menyelesaikan soal kemungkinan terjadinya perselisihan agama, tapi juga di beberapa daerah mampu menyelesaikan konflik atau perselisihan pilkada,” Amin mengatakan bahwa FKUB harus dijaga dan dipelihara sehingga pemerintah bertekad terus menguatkannya. ”Dan, saya tahu bahwa FKUB, untuk menjaga kerukunan itu, tidak mudah dan tidak murah. Tidak murah artinya cukup berat. Karena itu, saya mengusulkan supaya pemerintah daerah semua menganggarkan yang cukup untuk membiayai FKUB,” juga Diperlukan Ikhtiar Menanamkan ”Cip” Pancasila di Benak Generasi MudaSituasi sampai hari ini, Wapres Amin melanjutkan, masih terkendali dengan baik. Akan tetapi, tantangan yang dihadapi FKUB sekarang ini tidak berarti tidak ada. Bahkan, tantangan mungkin juga semakin berat. Saat ini, kita memasuki era digital serba canggih yang memungkinkan informasi tersebar dengan SupriyantoDi antara informasi itu ada yang bersifat positif, tetapi ada yang sifatnya negatif, termasuk isu-isu yang dapat menimbulkan konflik antar-umat beragama, antara lain melalui narasi konspiratif dan berita bohong hoaks. Berita bohong itu berkembang lebih cepat seperti deret ukur dibandingkan dengan berita yang bersifat konfirmatif atau pelurusan berita yang seperti deret juga Wapres Amin Tantangan FKUB Menjaga Kerukunan Kian Berat”Di samping itu, sisi negatif dari teknologi informasi berbasis digital ini memiliki kemampuan yang disebut dengan kurasi algoritma, yang menggiring setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran. Sementara kelompok lain berpedoman pada kebenaran yang diyakini kelompoknya sendiri. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya keterbelahan sosial, dalam hal ini keterbelahan antar-umat beragama,” ujar Wapres kuatMenurut Wapres Amin, hal ini adalah salah satu tantangan yang harus dijawab FKUB agar kerukunan umat beragama tetap terjaga dan terpelihara. Forum ini pun diharapkan membahas tantangan-tantangan tersebut secara mendalam serta menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. ”Tokoh-tokoh agama merupakan benteng yang kuat. Oleh Karena itu, saya berharap, justru tokoh-tokoh agama jangan malah terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang, berseliweran, melalui media sosial, yang tidak terkendali. Ini harapan saya,” mengakhiri sambutan, Wapres Amin menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada masyarakat Sulawesi Utara. ”Saya bangga dengan masyarakat Sulawesi Utara yang selama ini dikenal sebagai masyarakat yang toleran,” katanya, yang kemudian secara resmi membuka Konferensi Nasional VI FKUB Se-Indonesia 2021 dan Pekan Kerukunan Internasional serta mencanangkan Kota Tomohon sebagai kota juga Harmoni Keberagaman di Kota TomohonGubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam sambutannya menuturkan, acara Konferensi Nasional VI FKUB dan Pekan Kerukunan Internasional tersebut memiliki empat tujuan. ”Satu, mewujudkan semangat hidup bersama torang samua ciptaan Tuhan dengan mengembangkan moderasi agama, toleransi antar-umat beragama, untuk menciptakan kehidupan beragama yang damai dan berkeadilan,” mendorong terciptanya toleransi dan hidup rukun antar-umat beragama di dunia internasional. Ketiga, memperkenalkan budaya dan tradisi hidup religi di Indonesia. ”Dan, menciptakan dialog internasional lintas budaya ataupun antar-umat beragama dalam rangka mewujudkan semangat hidup rukun dan damai,” kata ANTO SAPTOWALYONO Pesawat khusus kepresidenan Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara yang membawa Wakil Presiden Ma’ruf Amin sesaat sebelum mendarat di Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Jumat 19/11/2021.Sekretaris Jenderal Asosiasi FKUB Indonesia Taslim Syahlan saat menyampaikan laporan menuturkan bahwa pada tanggal 17-22 November 2021 pengurus FKUB provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia berkumpul di Sulawesi Utara untuk menyelenggarakan Konferensi Nasional VI FKUB. ”Saya laporkan pula bahwa berkenan hadir kawan-kawan pengurus FKUB seluruh Indonesia berjumlah orang. Namun, karena kepatuhan kami terhadap protokol kesehatan, yang masuk ke ruangan ini kami batasi hanya 800 orang,” menuturkan, hal yang akan dikuatkan dalam konferensi nasional tersebut antara lain bahwa pengurus FKUB provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia akan meneguhkan tekad untuk terus menguatkan pentingnya kerukunan umat beragama di seluruh wilayah Tanah Air. ”Kami telah bersepakat bahwa toleransi dengan memantapkan untuk saling pengertian, saling menghormati, mengedepankan kesetaraan sesama umat beragama, dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama tanpa memandang latar belakang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” kata seluruh Indonesia juga bertekad bulat mempercepat moderasi beragama di seluruh Tanah Air dengan penguatan empat indikator. Indikator dimaksud adalah komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan akomodatif terhadap kearifan lokal. Dari Sulawesi Utara, Bumi Nyiur Melambai, pesan kerukunan beragama pun terus digemakan sebagai unsur utama kerukunan nasional. EditorAntonius Ponco Anggoro
Manfaat pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama ialah...A. Tercapainya tujuan nasional dalam pembangunan bangsaB. Terciptanya ketertiban, lebih meningkatkan ketahanan, dan keamanan Terwujudnya peran serta umat dalam pembangunan Menghapuskan kesenjangan sosial ekonomi dalam terbentuknya badan untuk kepentingan semua hidup merupakan syarat mutlak terciptanya stabilitas nasional yang kita yakini hanya dengan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis tidak dapat melaksanakan pembangunan nasional. Stabilitas nasional mengandung isi adanya ketertiban tanah lebih meningkatkan adanya ketahanan dan keamanan B
puisi kerukunan antar umat beragama